Posted by : Trigger Jumat, 13 Januari 2012

Mengapa memori RAM yang terinstall pada sebuah notebook atau netbook besarnya tidak sama dengan yang tertera dalam system memori laptop tersebut serasa aneh bukan? Contohnya, sebuah laptop dengan RAM terinstall sebesar 4 GB hanya terbaca sebagai 3,120 MB di memori sistem. Pasti kita bingung dan menyangka ada memori yang ‘hilang’ atau mengira bahwa ternyata memori yang ada tidak sama dengan yang tertera pada Name Plate Notebook. Mengapa demikian ada beberapa penjelasan untuk hal ini:
  1. Kapasitas maksimum RAM dalam sebuah PC. Notebook atau netbook memiliki limit support RAM yang berbeda-beda dan hanya bisa diinstal atau diupgrade sesuai dengan spesifikasi yang tertera, tidak bisa melebihi jumlah maksimum yang disupport. Misalnya, RAM 4GB diinstal pada laptop yang hanya mensupport RAM sebesar 2 GB. Tentu memori sebesar 2GB sisanya tidak akan terbaca.
  2. VGA dengan shared memory. Jika RAM tidak melebihi kapasitas yang disupport oleh motherboard dan OS-nya mendukung, maka saat dicek di System Properties, akan terbaca sama dengan RAM yang terpasang. Namun bila VGA yang terpasang di notebook adalah VGA dengan shared memory, maka kapasitas RAM yang bisa dipakai tetap menjadi berkurang.
  3. Batasan dari OS yang berjalan dalam versi tertentu. Setiap OS Windows punya beberapa versi. Masing-masing versinya memiliki batasan physical memory. Contoh: batas physical memory untuk Windows 7 versi 32bit adalah 4GB. Namun, dari jumlah ini, tidak dapat digunakan seluruhnya karena sisanya dipakai oleh hardware lain (misalnya VGA atau PCI bus .
Untuk Windows 7 versi 64bit  pun memiliki limit yang berbeda-beda tergantung edisi Windows 7 yang di install. Berikut daftarnya lengkapnya:


Sudah taukan mengapa RAM yang terpasang dan yang terbaca pada OS berbeda?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

Pages

G-Ardunoid. Diberdayakan oleh Blogger.

Follower

- Copyright © WorldPressure -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -